Halaman

 

Di era sepakbola modern, uang adalah segala-galanya. Tidak akan ada lagi pemain hebat seperti Paolo Maldini atau Francesco Totti yang mau bertahan di satu klub yang minim prestasi dan duit. Messi? lihat gajinya dan prestasi apa yang telah dia capai bersama klubnya Barcelona.

Terlebih jika klub berhasil menciptakan pemain masa depan seperti Donnarumma atau De Sciglio, tanpa modal finansial yang kuat, mustahil klub bisa mempertahankan sang pemain dari duit yang ditawarkan oleh klub luar.

Kebijakan Berlusconi yang terkesan menyerah begitu saja dengan keberadaan duit timur tengah menjadikan Milan semakin terpuruk, dengan mengandalkan Galliani untuk menggaet pemain-pemain gratisan dan bekas pemain bintang, mustahil Milan kembali bangkit di masa depan.



Proyek revolusi Milan sepeninggal era Carlo Ancelotii ternyata cuma isapan jempol belaka. Melepas Kaka ke Madrid dengan banderol lebih dari 55 juta Euro, namun gagal mencari penggantinya. Masih hangat di pikiran kita bahwa diberbagai media kala itu Milan gencar diberitakan tengah mengincar pemain megabintang dengan inisial "MR-X".

Mungkin kalian masih ingat ketika kala itu Berlusconi pernah berujar "Saya akan membeli CR7 dari United". Rasa-rasanya Milan saat ini seperti hanya menjual sejarah.

Kalaupun mereka benar-benar serius ingin kembali merajai Eropa, pasti mereka saat ini sudah selevel dengan Juventus, bahkan klub berjuluk si nyonya tua itu bernasib lebih nahas karena sempat terlempar ke Serie B.



Namun, karena janji-janji politik ala Berlusconi menjadikan Milan seperti macan ompong, padahal di lin sisi, si Zebra yang ditendang ke Serie B sudah memiliki taring.

Mungkin satu-satunya cara menyelamatkan Milan adalah melepaskannya dari cengkeraman sang penguasa tirani Milan, Silvio Berlusconi.



Berlusconi, sang penguasa tirani

 

Di era sepakbola modern, uang adalah segala-galanya. Tidak akan ada lagi pemain hebat seperti Paolo Maldini atau Francesco Totti yang mau bertahan di satu klub yang minim prestasi dan duit. Messi? lihat gajinya dan prestasi apa yang telah dia capai bersama klubnya Barcelona.

Terlebih jika klub berhasil menciptakan pemain masa depan seperti Donnarumma atau De Sciglio, tanpa modal finansial yang kuat, mustahil klub bisa mempertahankan sang pemain dari duit yang ditawarkan oleh klub luar.

Kebijakan Berlusconi yang terkesan menyerah begitu saja dengan keberadaan duit timur tengah menjadikan Milan semakin terpuruk, dengan mengandalkan Galliani untuk menggaet pemain-pemain gratisan dan bekas pemain bintang, mustahil Milan kembali bangkit di masa depan.



Proyek revolusi Milan sepeninggal era Carlo Ancelotii ternyata cuma isapan jempol belaka. Melepas Kaka ke Madrid dengan banderol lebih dari 55 juta Euro, namun gagal mencari penggantinya. Masih hangat di pikiran kita bahwa diberbagai media kala itu Milan gencar diberitakan tengah mengincar pemain megabintang dengan inisial "MR-X".

Mungkin kalian masih ingat ketika kala itu Berlusconi pernah berujar "Saya akan membeli CR7 dari United". Rasa-rasanya Milan saat ini seperti hanya menjual sejarah.

Kalaupun mereka benar-benar serius ingin kembali merajai Eropa, pasti mereka saat ini sudah selevel dengan Juventus, bahkan klub berjuluk si nyonya tua itu bernasib lebih nahas karena sempat terlempar ke Serie B.



Namun, karena janji-janji politik ala Berlusconi menjadikan Milan seperti macan ompong, padahal di lin sisi, si Zebra yang ditendang ke Serie B sudah memiliki taring.

Mungkin satu-satunya cara menyelamatkan Milan adalah melepaskannya dari cengkeraman sang penguasa tirani Milan, Silvio Berlusconi.



Tidak ada komentar