Halaman

Forza Milan! Langsung saja, berikut ini review yang saya dapatkan dari Goal.com Indonesia tentang perjalanan Ac Milan sepanjang musim 2012/ 2013, check this out!

Special thank's to Goal.com 

Milan memulai musim dengan buruk, dan mengakhirinya dengan performa yang meyakinkan. Milan harus lebih baik di musim depan.


Tak bisa dimungkiri, start Milan di musim 2012/13 tidak bisa dikatakan menjanjikan. Bayangkan saja, dari delapan laga, Milan hanya bisa merah tujuh poin dari kemungkinan 24 angka.

Fans, analis dan media Italia pun mulai mencari-cari kesalahan mengapa Milan bisa sampai seperti itu dan kemudian 'sepakat' menyalahkan direksi klub yang sudah melepas Thiago Silva dan Zlatan Ibrahimovic ke Paris St Germain.

Massimiliano Allegri pun melakukan sejumlah perubahan formasi dan skema bermain. Hasilnya cukup melegakan. Sepanjang 2013, hanya sekali Milan kalah, yaitu dari Juventus dengan skor 1-0 di 20 laga terakhir. Jumlah koleksi mereka 45 angka dari kemungkinan 60 angka. Milan kembali menemukan potensi terbaik mereka dengan Stephan El Shaarawy muncul sebagai bintang.

Gol demi gol dilesakkan pemain muda Milan itu, yang membuatnya langsung menjadi andalan Allegri di lini depan ketimbang Giampaolo Pazzini atau Robinho.

Tren positif itu beralnjut hingga paruh kedua musim. Masuknya Mario Balotelli dari Manchester City di bulan Januari menggairahkan Milan.

Namun, di Liga Champions, Milan tak bisa berkutik ketika harus menghadapi Barcelona. Milan akhirnya kalah 4-2. Tapi Milan masih memiliki kesempatan untuk membalas di musim berikutnya, karena kemenangan krusial melawan Siena di akhir musim memastikan tempat ketiga di klasemen akhir Serie A Italia menjadi milik mereka.

HIGHLIGHTS

Milan menunjukkan performa menanjak di pertengahan musim hingga akhir. Laga yang kemudian menjadi penentu sukses Milan berlaga di Liga Champions adalah ketika menghadapi Siena pada 19 Mei.

Bertanding di kandang lawan, Milan sempat tertinggal lebih dulu. Bahkan usaha Milan menyamakan kedudukan dipersulit dengan kartu merah buat Massimo Ambrosini. Tapi Milan bisa bangkit dan gol dari Mario Balotelli dan Philippe Mexes memastikan Milan lebih baik dari Siena, juga dari Fiorentina yang harus puas dengan posisi keempat.

MOMEN MENGECEWAKAN

Kegagalan di Liga Champions bisa menjadi salah satunya. Kalah 2-0 di leg pertama, Milan juga harus menyerah 4-0 di Nou Camp saat dijamu Barcelona.

Tapi momen mengecewakan lainnya adalah ketika Milan memberikan ekspketasi yang terlalu besar kepada Bojan Krkic. Pemain yang sempat menjadi bintang di Barcelona itu sama sekali gagal menjawab ekspektasi tersebut. Dia hanya bisa mencetak tiga gol selama berseragam Milan.

Dengan barisan pemain muda yang dimiliki Milan musim lalu, hanya Bojan yang bisa dikatakan tak meraih sukses. Musim depan, dia memilih hijrah ke Ajax.

PEMAIN TERBAIK MUSIM LALU

Saya bisa menyebut dua sampai tiga pemain, dan pemain tersebut layak mendapatkannya.

El Shaarawy adalah pemain terbaik Milan nomor satu. Di paruh musim pertama, kontribusinya membawa Milan bangkit dari keterpurukan di awal musim sangatlah besar.

Di paruh kedua, giliran Mario Balotelli yang mengambil tanggung jawab itu. Sejak hijrah dari Manchester City, Balotelli sudah menunjukkan penampilan yang eksplosif di ajang Serie A. Gol demi gol datang dari kaki dan kepalanya dan membawa Milan bisa finis di posisi tiga.

Pemain yang mengejutkan adalah Mattia De Sciglio. Diposisikan sebagai pengganti Luca Antonini yang mengalami cedera, De Sciglio malah tampil solid di sektor sayap dan sulit untuk digantikan oleh pendahulunya kelak. Karena penampilannya itu, De Sciglio sampai dipanggil masuk timnas Italia dan disebut sebagai pengganti sepadan buat Paolo Maldini.

RAPOR PELATIH:
MASSIMILIANO ALLEGRI - B

Dalam mengatasi tekanan, Allegri adalah jagonya. Bayangkan saja, di awal musim, di mana Milan tak maksimal dalam memainkan laga mereka, Allegri mendapat sorotan, bahkan mendapat desakan untuk diberhentikan.

Tapi, dengan kematangan, juga bekal visi bermain dan kemampuannya meracik tim dan memaksimalkan potensi pemain, perlahan tapi pasti Allegri bisa mengembalikan Milan sebagai salah satu poros kekuatan di jagat sepakbola Italia.

Meski demikian, Allegri tahu musim depan dirinya harus bisa lebih memadupadankan skuatnya dengan jauh lebih baik. PR utamanya adalah menjadikan Balotelli dan El Shaarawy sebagai duet maut di Serie A dan Eropa.

RAPOR TIM SECARA KESELURUHAN

Dari lini per lini, sektor belakang pantas mendapat sorotan, terutama di posisi bek tengah. Pemain seperti Mexes dan Cristian Zapata tak cukup baik dalam mengatasi tekanan.

Di era 80 hingga 90an, Milan dikenal sebagai tim yang solid di lini belakang. Dan pastinya, kemasukan 39 gol hanya di kompetisi domestik adalah prestasi yang kurang baik.

Performa pemain yang masuk kategori veteran juga layak disoroti. Ambrosini, Mathieu Flamini, Daniele Bonera dan beberapa lainnya menunjukkan rapor penampilan 'musim depan tak lagi pantas digunakan'.

Ada pun potensi pemain pelapis juga kurang menunjang barisan tim utama, terutama dalam hal konsistensi bermain. Harus diakui, skuat Milan musim lalu kurang cukup besar dan kompetitif untuk bisa bersaing di tiga kompetisi bergengsi.

TARGET MUSIM 2013/14

Juara di kompetisi domestik adalah target yang lumrah bagi tim sekelas Milan, termasuk di musim depan. Kehadiran pemain baru berusia muda yang siap menunjukkan determinasi dan kesiapan bermain di level tinggi menjadi modal penting bagi Milan bersaing di musim depan.

Tapi ada catatan penting yang harus diperhatikan Milan. Sejak pramusim, skuat utama harus sepenuhnya siap tempur agar tidak terlambat start seperti musim lalu.

Review AC Milan Musim 2012/ 2013

Forza Milan! Langsung saja, berikut ini review yang saya dapatkan dari Goal.com Indonesia tentang perjalanan Ac Milan sepanjang musim 2012/ 2013, check this out!

Special thank's to Goal.com 

Milan memulai musim dengan buruk, dan mengakhirinya dengan performa yang meyakinkan. Milan harus lebih baik di musim depan.


Tak bisa dimungkiri, start Milan di musim 2012/13 tidak bisa dikatakan menjanjikan. Bayangkan saja, dari delapan laga, Milan hanya bisa merah tujuh poin dari kemungkinan 24 angka.

Fans, analis dan media Italia pun mulai mencari-cari kesalahan mengapa Milan bisa sampai seperti itu dan kemudian 'sepakat' menyalahkan direksi klub yang sudah melepas Thiago Silva dan Zlatan Ibrahimovic ke Paris St Germain.

Massimiliano Allegri pun melakukan sejumlah perubahan formasi dan skema bermain. Hasilnya cukup melegakan. Sepanjang 2013, hanya sekali Milan kalah, yaitu dari Juventus dengan skor 1-0 di 20 laga terakhir. Jumlah koleksi mereka 45 angka dari kemungkinan 60 angka. Milan kembali menemukan potensi terbaik mereka dengan Stephan El Shaarawy muncul sebagai bintang.

Gol demi gol dilesakkan pemain muda Milan itu, yang membuatnya langsung menjadi andalan Allegri di lini depan ketimbang Giampaolo Pazzini atau Robinho.

Tren positif itu beralnjut hingga paruh kedua musim. Masuknya Mario Balotelli dari Manchester City di bulan Januari menggairahkan Milan.

Namun, di Liga Champions, Milan tak bisa berkutik ketika harus menghadapi Barcelona. Milan akhirnya kalah 4-2. Tapi Milan masih memiliki kesempatan untuk membalas di musim berikutnya, karena kemenangan krusial melawan Siena di akhir musim memastikan tempat ketiga di klasemen akhir Serie A Italia menjadi milik mereka.

HIGHLIGHTS

Milan menunjukkan performa menanjak di pertengahan musim hingga akhir. Laga yang kemudian menjadi penentu sukses Milan berlaga di Liga Champions adalah ketika menghadapi Siena pada 19 Mei.

Bertanding di kandang lawan, Milan sempat tertinggal lebih dulu. Bahkan usaha Milan menyamakan kedudukan dipersulit dengan kartu merah buat Massimo Ambrosini. Tapi Milan bisa bangkit dan gol dari Mario Balotelli dan Philippe Mexes memastikan Milan lebih baik dari Siena, juga dari Fiorentina yang harus puas dengan posisi keempat.

MOMEN MENGECEWAKAN

Kegagalan di Liga Champions bisa menjadi salah satunya. Kalah 2-0 di leg pertama, Milan juga harus menyerah 4-0 di Nou Camp saat dijamu Barcelona.

Tapi momen mengecewakan lainnya adalah ketika Milan memberikan ekspketasi yang terlalu besar kepada Bojan Krkic. Pemain yang sempat menjadi bintang di Barcelona itu sama sekali gagal menjawab ekspektasi tersebut. Dia hanya bisa mencetak tiga gol selama berseragam Milan.

Dengan barisan pemain muda yang dimiliki Milan musim lalu, hanya Bojan yang bisa dikatakan tak meraih sukses. Musim depan, dia memilih hijrah ke Ajax.

PEMAIN TERBAIK MUSIM LALU

Saya bisa menyebut dua sampai tiga pemain, dan pemain tersebut layak mendapatkannya.

El Shaarawy adalah pemain terbaik Milan nomor satu. Di paruh musim pertama, kontribusinya membawa Milan bangkit dari keterpurukan di awal musim sangatlah besar.

Di paruh kedua, giliran Mario Balotelli yang mengambil tanggung jawab itu. Sejak hijrah dari Manchester City, Balotelli sudah menunjukkan penampilan yang eksplosif di ajang Serie A. Gol demi gol datang dari kaki dan kepalanya dan membawa Milan bisa finis di posisi tiga.

Pemain yang mengejutkan adalah Mattia De Sciglio. Diposisikan sebagai pengganti Luca Antonini yang mengalami cedera, De Sciglio malah tampil solid di sektor sayap dan sulit untuk digantikan oleh pendahulunya kelak. Karena penampilannya itu, De Sciglio sampai dipanggil masuk timnas Italia dan disebut sebagai pengganti sepadan buat Paolo Maldini.

RAPOR PELATIH:
MASSIMILIANO ALLEGRI - B

Dalam mengatasi tekanan, Allegri adalah jagonya. Bayangkan saja, di awal musim, di mana Milan tak maksimal dalam memainkan laga mereka, Allegri mendapat sorotan, bahkan mendapat desakan untuk diberhentikan.

Tapi, dengan kematangan, juga bekal visi bermain dan kemampuannya meracik tim dan memaksimalkan potensi pemain, perlahan tapi pasti Allegri bisa mengembalikan Milan sebagai salah satu poros kekuatan di jagat sepakbola Italia.

Meski demikian, Allegri tahu musim depan dirinya harus bisa lebih memadupadankan skuatnya dengan jauh lebih baik. PR utamanya adalah menjadikan Balotelli dan El Shaarawy sebagai duet maut di Serie A dan Eropa.

RAPOR TIM SECARA KESELURUHAN

Dari lini per lini, sektor belakang pantas mendapat sorotan, terutama di posisi bek tengah. Pemain seperti Mexes dan Cristian Zapata tak cukup baik dalam mengatasi tekanan.

Di era 80 hingga 90an, Milan dikenal sebagai tim yang solid di lini belakang. Dan pastinya, kemasukan 39 gol hanya di kompetisi domestik adalah prestasi yang kurang baik.

Performa pemain yang masuk kategori veteran juga layak disoroti. Ambrosini, Mathieu Flamini, Daniele Bonera dan beberapa lainnya menunjukkan rapor penampilan 'musim depan tak lagi pantas digunakan'.

Ada pun potensi pemain pelapis juga kurang menunjang barisan tim utama, terutama dalam hal konsistensi bermain. Harus diakui, skuat Milan musim lalu kurang cukup besar dan kompetitif untuk bisa bersaing di tiga kompetisi bergengsi.

TARGET MUSIM 2013/14

Juara di kompetisi domestik adalah target yang lumrah bagi tim sekelas Milan, termasuk di musim depan. Kehadiran pemain baru berusia muda yang siap menunjukkan determinasi dan kesiapan bermain di level tinggi menjadi modal penting bagi Milan bersaing di musim depan.

Tapi ada catatan penting yang harus diperhatikan Milan. Sejak pramusim, skuat utama harus sepenuhnya siap tempur agar tidak terlambat start seperti musim lalu.

Tidak ada komentar